Sabtu, 26 November 2022

Trading vs investing

 



 aku  mau ngajak kalian buat bayangin dua orang pelari pada sebuah pertandingan maraton yang 1 itu larinya konsisten dengan taraf kecepatan yang sama sedangkan yg 1 kadang tuh beliau itu lari cepet banget, kadang dia malah lari mundur nah berdasarkan kalian siapa yang akan nyampe garis finish duluan dan  memenangkan pertandingan maraton ini sama mirip dua pelari, itu trading serta investing itu pula punya 1 finish line yang sama ialah membentuk keuntungan tapi cara larinya aja nih yang beda disparitas terbesar antara trading dan  investing dari aku  adalah waktunya serta fokusnya 


Mana yg lebih baik, mana yg menghasilkan cuan yang lebih gede tergantung, karena tiap orang punya tujuan keuangan dan  style yg bhineka pakai yg paling cocok aja sama kayak kita lagi pepetin gebetan nih untuk bisa tau cocok atau engga, mesti coba pdkt dan  kenal lebih dalem.




 Pertama mari kita bahas soal trading dulu trading itu seringkali transaksi dalam jangka saat yang pendek harus nyari tau kapan waktu yg tepat buat beli dan  jual for maximum profit atau kata lainnya buy low and sell higher and do all over again karena transaksinya itu dilakukan pada jangka ketika yg singkat jadi trader tuh umumnya wajib  masuk ke saham yang likuiditasnya tinggi tips buat trader, lihat trading value-nya seperti yg di rti ini usahakan kita masuk tuh kurang asal 10% trading value-nya biar   nanti jikalau mau keluar gak susah kemudian trading itu jua umumnya gak terlalu peduli dengan mendasar perusahaan bahkan beliau itu gak mementingkan potensi laba pada jangka panjang yang penting pada jangka pendek, 



Arahnya tuh ke mana serta gimana kita mampu dapat laba  asal konvoi harga itu oleh karena itu umumnya trader itu lebih sering pake analisa teknikal lihat asal konvoi harga dan  gak banyak yg gunakan analisa mendasar next trading itu juga relatif time consuming, makan poly saat nih trading emang nawarin kesempatan return yang lebih tinggi pada market apalagi jikalau market-nya tuh lagi gak ke mana-mana atau sideways beliau tuh bisa untung 30% per bulan tapi mampu jua ya rugi 30% per bulan nah tapi kalian juga harus tau nih bila trader umumnya ngerelain poly saat buat mantau monitor pergerakan harga dan  harus stay updated sebaliknya jika investing itu relatif tidak sinkron investing itu needs patience alias kesabaran strateginya itu lebih numbuhin kekayaan pada jangka ketika panjang mampu bertahun-tahun atau bahkan berdekade mungkin bahasa lainnya itu cara pelan akan tetapi sempurna jadi kaya model yang paling nyata tuh kayak warren buffet, 




Dia itu mengumpulkan 99,7% berasal kekayaannya pada usia 52 sang karena itu, jikalau misalnya kita mau investasi jangka panjang penting buat pilih perusahaan yang prospek atau future ke depannya belasan bahkan puluhan tahun ke depan itu masih bagus jadi bukan berasal sembarang saham bluechip aja saya pernah jelasin ihwal saham bluechip serta value trap-nya di video yang ini ya ke 2, kalau kita investasi jangka panjang kita jua bisa dapat laba berasal dividen misal ya dividen 1 lembar bca hari ini yang mau dibagiin di april ini tuh lebih kurang rp 432 rupiah per lbr saham mungkin return atau dividen yield-nya itu keliatan kecil bila kita bandingkan menggunakan harga beli bca hari ini rp 30an ribu ialah dividen yield-nya cuma lebih kurang 1,44% akan tetapi bila kita investasi bca dari 10 tahun yang kemudian dan  beli pada harga rp 7,300 pegang sampai kini   kita kan tetep dapet nih dividen rp 432 per lbr saham itu 



Dividen yield-nya return berasal dividen-nya itu senilai 5,9% lebih tinggi asal deposito kan daripada tungguin bunga deposito bank mendingan kita beli banknya aja sekalian lalu kalau trading itu lebih fokus ke technical analysis bila investing fokusnya tuh lebih ke fundamental analysis that's why pr terbesar berasal investing artinya picking the right stock at the first place harus bisa nih menganalisa dan  melihat future prospect-nya berasal sebuah perusahaan buat long term growth serta value-nya in general investasi itu nyari laba yg akbar dalam jangka waktu yg panjang sang karena itu seni manajemen yang biasa digunakan ialah buy and hold sebaliknya trading itu lebih memanfaatkan naik turunnya market pada jangka saat pendek buat merogoh keuntungan yg lebih kecil tapi lebih seringkali nah bila kau  lebih prefer trading mungkin beberapa tips ialah 



Pertama engkau wajib  bisa nentuin kapan nih waktu beli dan  saat jual di harga berapa 



Ke 2 adalah you have to stick to your plan aku  inget banget malt saneholtz mantan trader professional yg kini   sebagai co-owner asal tobias financial advisors di florida pernah bilang "the hardest thing of being a trader artinya sticking with your rules" jangan jadi trader di ketika baik doang, laba  lima-10% pribadi jual tapi jika misalnya turun lima%, 10%, 20%, 30% kembali jadi investor ketiga engkau juga harus tentuin kau  bisa tanggung kerugian berapa banyak serta jangan trading lebih dari itu umumnya itu disarankan buat kerugian tak lebih dari 5% aset yg dimiliki sedangkan bila contohnya kita lebih prefer investasi nih, gak punya waktu buat selalu liatin market dalam jangka pendek kita harus tentuin nih tujuan buat kita investasi pada jangka panjang itu apa terdapat orang yg tujuannya mau financial freedom, 


Mau purna tugas dini terdapat pula yang investasi buat nikah atau beli rumah lalu sebagai investor kita wajib  mampu bersabar serta disiplin with our rules karena itu adalah kunci buat mampu bertahan pada tengah pasang surutnya market dalam jangka ketika yang panjang serta ketiga salah  satu seni manajemen buat bisa damai berinvestasi dalam jangka panjang adalah diversifikasi, jadi coba aja mix investasi kita ke banyak sekali aset, market, industri dan  resiko yang kita comfortable with jadi kita gak bergantung kepada 1 asset class aja, misal saham doang nih kecuali kalau kita emang bener-bener ngerti dan  kita punya high conviction keyakinan yg sangat tinggi di asset group itu overall, gak ada metode yang lebih baik atau lebih buruk  dari yang lain pulang lagi ke cocok-cocokan aja dan  yg paling tau engkau cocoknya apa ya diri kau  sendiri nobody understand yourself better than you kamu enjoy gak ngeliatin apa yg dalem market dalam jangka pendek atau engkau lebih senang ya udah beli dan  biarin buat jangka panjang apakah kau  tipe investor yang berani ambil resiko atau agak takut nih bila misalnya beliau turun dalem dan  kira-kira selesainya nonton video ini kamu mampu nentuin gak kau  mau jadi investor atau trader coba komen di bawah ya semoga bermanfaat, thank your for watching and see you pada video yang lain bye bye












Tidak ada komentar: